Mobile Internet dari Xplor 3G dan Indosat 3,5G  

Diposting oleh he_is_an

Kemarin lihat berita dan iklan di Tabloid Pulsa. PT Excelcomindo Pratama meluncurkan program baru yang memanfaatkan teknologi 3G, yaitu “Paket Data Xplor”. Layanan ini mulai bisa digunakan 27 November. Ada 2 pilihan paket, yaitu Paket MEGA Data dan Paket GIGA Data. Sedangkan pesaingnya, yaitu Indosat juga tidak mau kalah meluncurkan paket hemat koneksi internetnya, yaitu Paket Light dan Paket Medium. Uniknya adalah bahwa Indosat menggunakan teknologi 3,5G yang konon 9 kali lebih cepat dari pada layanan 3G.

Jadi pengen nyicip 3G atau 3,5G nih. Tapi yuk kita berhitung tarif dulu. Ayukkkk…

Xplor 3G

Dengan slogan “P3rtama t3rluas t3rcepat”, XL meluncurkan 2 paket layanan 3G-nya. Mari kita coba hitung harganya. Yuuuuk… Paket MEGA Data memiliki harga Rp 99.000/bulan dengan kuota 250 MB. Jika kita memilih paket ini, maka kita akan mendapatkan diskon 15% untuk pembelian data card 3G UMTS XL-MF320 dari harga normalnya yang Rp. 1.300.000. Dari tarif bulanan ini, maka kita dapat berhitung tarif per kilo byte-nya, yaitu:

tarif per KB = Rp. 99.000 / 250.000 KB = Rp 0,396/KB

Murah?


Tunggu dulu! Mari kita hitung paket keduanya, yaitu Paket GIGA Data. Paket ini berharga Rp 499.000/bulan dengan kuota 3 GB/bulan. Bila kita memilih paket ini, maka kita akan mendapatkan diskon 20% jika ingin membeli data card 3G UMTS XL-MF320. Mari kita hitung tarif per kilo byte-nya:

tarif per KB = Rp. 499.000 / 3.000.000 KB = Rp. 0,167/KB

Untuk kedua paket di atas, setiap kelebihan akan dihitung Rp 0,4/KB.

Indosat 3,5G

Jika Xplor memanfaatkan jaringan UMTS untuk layanan 3G-nya, maka Indosat memanfaatkan jaringan HSDPA untuk layanan 3,5G-nya. Jika UMTS memiliki kecepatan maksimal 384 kbps, maka HSDPA kecepatannya secara teoritis bisa mencapai 3,6 Mbps. Asyik dong? Juelas. Tapi sebelum tergiur dengan kecepatannya, mari kita berhitung tarifnya dulu.

Untuk paket Light, Indosat mengenakan tarif Rp 130.000/bulan dengan kuota 1 GB. Berapa dong harga per KB-nya?

tarif per KB = Rp. 130.000 / 1.000.000 KB = Rp. 0,13/KB

Wah… murah yak? Lalu bagaimana dengan tarif Paket Medium? Tarifnya Rp 275.000/bulan dengan kuota 2,5 GB. Jadi harganya adalah:

tarif per KB = Rp. 275.000 / 2.500.000 KB = Rp. 0,11/KB

Sedangkan kelebihan dari kuota akan dikutip Rp. 0,5/KB. Lho kok lebih mahal dari harga kelebihannya XL yang Rp. 0,4/KB itu? Ya ini jebakannya.

Pilih Mana?

Dengan menggunakan data card yang sesuai kita akan mendapatkan akses broadband yang kenceng ini. Ditambah dengan kemewahan akses dimana saja kapan saja, rasanya bukan mustahil jika layanan internet mobile ini bakal menggusur layanan internet tetap yang sudah mapan selama ini, misalnya Telkom Speedy, dial-up, WLan, dll.

Manfaat lain dari jaringan komunikasi selular ini adalah kemampuannya untuk tetap digunakannya komunikasi suara dan pesan singkat (sms). Oh iya, piranti keren dari O2, yaitu XDA Flame telah mendukung 3G. Jadi bakal asyik banget pengalaman ber-cyber-ria-nya. Tapi tidak perlu PDA macam XDA Flame yang mahal itu untuk sekedar mencicipi dunia 3G. Bisalah kita menggunakan K608i milik Sony Erricson yang belakangan hilang di pasaran gara-gara ludes dibeli masyarakat yang bernafsu ingin menjajal layanan 3G.

Kembali ke laptop… (dengan gaya Tukul). Kalau disuruh milih dan kalau ada yang mau bayarin, maka sudah pasti aku bakal memilih yang terbaik terutama di kecepatan dan ketersediaan. Jika kriteria ini yang dikedepankan, maka sudah pasti aku memilih XL yang memiliki slogan “P3rtama t3rluas t3rcepat” itu. Konon sudah banyak yang mencobanya dan cukup puas dengan kecepatan dan kestabilannya dibandingkan dengan operator no 1 di Indonesia yang juga mengeluarkan layanan 3G-nya, yaitu Telkomsel.

Tetapi jika kriterianya adalah koneksi yang murah, sudah pasti aku akan memilih paket dari Indosat. Maklum, sejak dulu Indosat memang banyak menggelar paket murahnya. Dari tarif GPRS GSM milik Matrix yang termurah juga dari aliran CDMA-nya yang digelar StarOne.

Tapi jika disuruh milih tetapi harus bayar sendiri, maka aku belum akan memilih akses data mewah ini. Kenapa? Soalnya, mungkin saja aku sanggup membiayai biaya bulanannya, tetapi rasanya sayang jika harus mengeluarkan kocek untuk membeli piranti 3G/3,5G yang mahal itu sedangkan gadget yang sekarang masih ada dan masih tetap dipelihara dan dihidupi.

Oh, iya, selama ini aku memakai XL GPRS (Rp 25/KB), Mobile-8 Fren (Rp. 5/KB) dan Indosat StarOne (Rp 3/KB). Memang tarifnya terhitung mahal dibandingkan dengan paket baru dari Xplor dan Indosat tersebut. Tetapi selama ini aku menggunakan akses pribadi ini di kala perlu saja. Artinya tidak setiap saat menggunakannya. Sedangkan untuk akses internet yang berat aku masih tetap mengandalkan koneksi di kantor mau pun di kampus. Jadi belum perlulah berlangganan paket mewah ini.

Penutup

Sebenarnya sih ingin juga menjajal video conference yang diagung-agungkan teknologi generasi ke-3 ini. Tetapi sama siapa ya? Sama temen? Sayangnya belum ada teman-temanku yang memanfaatkan teknologi ini. Dengan istri? Halah… mosok harus modalin beli 2 handset 3G yang mahal itu?

Jadi mikir, kemana ya si WIMAX yang sempat heboh itu? Konon sudah digelar di Aceh dalam rangka program pemulihan. Kok tidak sampai Indonesia ya? (Emang Aceh bukan Indonesia? Masih Indonesia, Bro!) Bukan apa-apa, konon WIMAX itu memiliki keunggulan bejibun. Apakah mungkin karena supaya tidak bersaing dengan 3G? Konon jika WIMAX ini diterapkan, maka para operator selular (GSM/CDMA) bakal tersaing. Maklum, dengan WIMAX kita bisa menggelar VoIP nan murah meriah dengan kecepatan tinggi.

penulis : EmanueL sETio DeWo

>

Readmore »»